Senin, 08 Oktober 2012

NYAWA PENULIS DISELAMATKAN DARI KEMATIAN

Ini adalah kisah nyata dari penulis sendiri. Di tahun 1998 penulis tinggal di kota Yogyakarta untuk mengikuti bimbingan belajar persiapan untuk mengikuti UMPTN. Jujur penulis senang sekali... rasanya seperti rekreasi... Sampai suatu hari, aku inget betul... hari itu hari Sabtu, pagi2 tiba2 perasaanku tidak enak... bener2 tidak enak... Nah, sejak kecil penulis ini sudah hafal, apabila perasaan seperti ini muncul berarti akan ada sesuatu yang buruk yang akan terjadi. Singkat cerita, aku mulai berdoa minta dilidungi sama Tuhan. Dari pagi sampai siang, dari siang sampai sore... terus tidak berhenti. Di sore hari, temanku mengajak aku pergi ke gereja, kemudian kita pergi naik sepeda motor. Anehnya... perasaan bahaya itu tetap ada meskipun aku berada di dalam gereja. Doa meminta perlindunganpun tak henti2nya aku ucapkan terus menerus dari dalam hatiku. Setelah misa gereja selesai kamipun pulang, temenku yang nyetir, aku dibonceng dia. Doa tetap terus-menerus aku panjatkan dari dalam hatiku untuk meminta perlindunganNya.

Hingga di satu perjalanan, aku menoleh kebelakang, di belakangku ada bus besar, mungkin bus kota atau bus damri aku udah lupa. Bagian depan bus itu remang-remang... aku langsung kaget... tiba2 aku sadar kalo
bus itu dikuasai kuasa gelap. Aku lihat lagi dan ternyata memang bus itu berwarna remang-remang. Seluruh bus itu menjadi remang-emang. Akupun tahu apa yang akan terjadi...

Kemudian aku mengucapkan kata-kata... kata-kata ini sampai sekarang masih aku ingat... dari tahun 1998 sampai 2012 ini bener2 kata-kata itu masih aku ingat... Detik2 genting itu aku mengucapkan kata2 ini, kata2 ini keluar dari mulutku :
"Tidak Ada Seorangpun Yang Dapat Mengambil Nyawaku Selain Tuhan Yesusku". Tepat setelah aku mengucapkan kata-kata ini... tiba2 aku melihat ada air dari langit turun disebelah kananku dan anehnya air itu menjadi tembok besar... tiba2 aku kaget lagi karena ada air lagi turun dari langit di sebelah kiriku lalu air itu menjadi tembok besar. Jadi ada tembok besar di samping kanan dan kiriku.

Aku benar2 paham apa yang akan segera terjadi. Tiba2 temanku mengerem mendadak... karena lampu merah, padahal bus di belakang kami dengan kecepatan tinggi ingin menerobos lampu yang baru saja berubah menjadi merah itu. Dan kamipun ditabrak sama bus itu. Aku yang duduk dibelakang langsung terpental... terbang ke udara... lalu jatuh ke aspal... lalu terguling-guling... Helmku terlepas, orang-orang pada mengerumuni aku, beberapa menit kemudian aku mulai bangkit berdiri. Badanku bergetar luar biasa karena ketakutan.

Tetapi anehnya... aku tidak menemukan luka... aku mencari luka ditubuhku barangkali ada... tetapi aneh... tubuhku tidak terluka!!! Kerumunan orang yang sedang mengelilingi aku semua heran... Sampai sekarang aku masih ingat kata-kata mereka "kok gak popo yo... kok gak popo yo wong iki... aneh yo... wong iki kok gak popo yo" (kok tidak apa2 ya... kok tidak apa2 ya orang ini... aneh ya... orang ini kok tidak apa2 ya).

Aku selamat karena di tolong Tuhan, temanku juga selamat walaupun badannya memar2 dan lecet2. Tuhan mencintai aku sehingga nyawaku di selamatkanNya, seharusnya aku sudah tidak ada tetapi Tuhan menolong aku, Dia memperpanjang nyawaku. Ini kisah nyata kehidupanku teman2...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar